Tugas Softskill 1 Ilmu Sosial Dasar (ISD)
Perkembangan Penduduk di
Provinsi Sumatera Barat
Kependudukan
Berdasarkan
sensus penduduk tahun 2010, jumlah populasi Sumatera Barat mencapai 4.846.909
jiwa dimana 49,61%-nya adalah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki, dengan
kepadatan penduduk sebanyak 114 jiwa/km2. Kabupaten/kota yang memiliki penduduk
paling banyak adalah Kota Padang, yang mencapai 833.562 jiwa dan yang terendah
di Kota Padang Panjang yaitu hanya 47.008 jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang
memiliki tingkat kepadatan tertinggi adalah Kota Bukittinggi, yakni 4.410
jiwa/km2, dan yang terendah adalah di Kep. Mentawai yaitu hanya 12,67 orang/
km2. Mayoritas masyarakat Sumatera Barat beretnis Minangkabau, yang
keseluruhannya memeluk Islam.
Pendidikan
Sumatera
Barat pernah menjadi pusat pendidikan di pulau Sumatera, terutama pendidikan
Islam dengan surau sebagai basis utamanya. Pada masa kolonial
Hindia-Belanda, selain pendidikan Islam berkembang pula pendidikan model Barat.
Di tahun 1856, pemerintah Hindia-Belanda mendirikan Sekolah Raja di
Bukittinggi. Selain sekolah yang dikelola oleh pemerintah, banyak pula sekolah
yang dikelola oleh swasta, seperti Sekolah Adabiah di Padang, INS Kayutanam,
Sumatera Thawalib dan Diniyah Puteri di Padang Panjang. Sehingga pada saat itu,
Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah Hindia-Belanda yang memiliki jumlah
sekolah dan pelajar cukup besar.
Setelah
masa kemerdekaan, di Sumatera Barat juga banyak didirikan universitas dan
sekolah tinggi. Bermula dari Universitas Andalas pada tahun 1955,
selanjutnya juga berdiri IAIN Imam Bonjol, Uneversitas Negeri Padang dan IPDN
Bukittinggi. Beberapa universitas swasta terkemuka di provinsi ini antara lain
Universitas Bung Hatta dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Kini hampir
disetiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat telah memiliki perguruan tinggi,
dengan jumlah terbesar berada di Padang.
Pada
tahun 2006, angka melek huruf latin di provinsi ini mencapai 96,35%. Angka
partisipasi sekolah untuk usia 19-24 tahun, atau yang mengambil jenjang
perguruan tinggi mencapai 27,8%. Angka ini berada di atas rata-rata nasional yang
hanya sebesar 16,13%.
Suku Bangsa
Mayoritas
penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain
etnis Minang, juga berdiam suku Batak dan suku Mandailiang. Kedatangan mereka
ke Sumatera Barat terutama pada masa Perang Paderi. Di beberapa daerah
transmigrasi, seperti di Sitiung, Lunang Silaut dan Padang Gelugur, terdapat
pula suku Jawa. Sebagian diantaranya adalah keturunan imigran asal Suriname
yang memilih kembali ke Indonesia pada akhir tahun 1950-an. Oleh Presiden
Soekarno saat itu, diputuskan untuk menempatkan mereka di sekitar daerah
Sitiung. Hal ini juga tidak terlepas dari politik pemerintah pusat pasca PRRI.
Di
Kepulauan Mentawai yang mayoritas penduduknya beretnis Mentawai, jarang
dijumpai masyarakat Minangkabau. Etnis Tionghoa hanya terdapat di kota-kota
besar, seperti Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Di Padang dan Pariaman juga
terdapat masyarakat Nias dan Tamil dalam jumlah kecil.
Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam keseharian ialah Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa
dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan,
dan dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman Barat yang berbatasan
dengan Sumatera Utara, juga dituturkan Bahasa Batak dialek Mandailing.
Sementara itu di daerah kepulauan Mentawai banyak digunakan Bahasa Mentawai.
Agama
Islam
adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 98% penduduk Sumatera Barat.
Selain itu ada juga yang beragama Kristen terutama di kepulauan Mentawai
sekitar 1,6%, Buddha sekitar 0,26%, dan Hindu sekitar 0,01%, yang dianut oleh
masyarakat pendatang.
Berbagai
tempat ibadah, yang didominasi oleh masjid dan mushala, dapat dijumpai di
setiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Masjid terbesar adalah Masjid Raya
Sumatera Barat di Padang, yang saat ini pembangunannya masih dalam tahap
pengerjaan.
Sedangkan
masjid tertua diantaranya adalah Masjid Raya Ganting di Padang dan Masjid Tuo
Kayu Jao di kabupaten Solok. Arsitektur khas Minangkabau mendominasi baik
bentuk masjid maupun musala. Masjid Raya Sumatera Barat memiliki bangunan
berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang sekaligus kaligrafi. Ada juga masjid
dengan atap yang terdiri dari beberapa tingkatan yang makin ke atas makin kecil
dan sedikit cekung.
Tahun
|
2000
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2009
|
2010
|
Jumlah
penduduk
|
4.227.689
|
4.594.961
|
4.566.126
|
4.732.678
|
4.763.130
|
4.795.202
|
4.846.909
|
Sejarah kependudukan
Sumatera Barat
Sumber Berita: www.swarakalibata.com
0 komentar:
Posting Komentar