Desain Organisasi dan Teori Organisasi
Desain Organisasi Formal dan Non Formal
Istilah organisasi berasal dari kata organon (bahasa
yunani), yang berarti alat atau tools. Organisasi adalah sekelompok orang (dua
atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih
dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber
guna mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur
yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat
juga dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer
untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi
dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain
organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi
dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi,
yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam
pengembangan desain organisasi ada dua hal yang peting; pertama perubahan
strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi
merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk
mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi.
1. Organisasi Formal
Organisasi Formal adalah kumpulan dari dua orang
atau lebih yg mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta
dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas, Sekolah,
Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari. Contoh: Arisan ibu-ibu sekampung, Belajar bersama anak-anak sd, Kemping
ke gunung ramai-ramai dengan teman, dan lain-lain.
Teori Organisasi
Beberapa
definisi tentang Organisasi:
a.
Menurut
ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja
dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
b.
Menurut
CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang
yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian
dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian
digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
c.
Menurut
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub
system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari
lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada
tujuan.
Definisi UMUM:
“Kelompok
orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”
Ciri-ciri Organisasi:
1. Lembaga
social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yg
ditetapkan.
2. Dikembangkan
untuk mencapai tujuan
3. Secara
sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4. Instrumen
social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Dibawah ini merupakan bagan tentang perkembangan
teori organisasi:
1. TEORI
ORGANISASI KLASIK
Teori
ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
Defisi
Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi
merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila
orang bekerja sama.
Teori
Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur
pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem
kegiatan yang terkoordinasi
b.
Kelompok orang
c. Kerjasama
d.
Kekuasaan & Kepemimpinan
Teori Klasik
berkembang dalam 3 Aliran:
-
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
-
ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen
memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
-
MANAJEMEN ILMIAH Langsung dari praktek manajemen
memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar
tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk
kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
a. Teori
Birokrasi
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit
of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah
BIROKRASI berasal dari kata LEGAL RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari
seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.
Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
-
Pembagian
kerja
-
Hirarki
wewenang
-
Program
rasional
-
Sistem
Prosedur
-
Sistem
Aturan hak kewajiban
-
Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal
-
b. Teori
Administrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan
James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis
tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale”
diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika
1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi
dasar teori administrasi:
a. Pembagian
kerja
b. Wewenang & tanggung jawab
c.
Disiplin
d. Kesatuan
perintah
e. Kesatuan
pengarahan
f. Mendahulukan
kepentingan umum
g. Balas
jasa
h. Sentralisasi
i.
Rantai Skalar
j.
Aturan
k. Keadilan
l. Kelanggengan
personalia
m. Inisiatif
n.
Semangat korps
Fayol membagi kegiatan industri menjadi
6 kelompok:
1. Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur,
Adaptasi)
2. Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan,
Pertukaran)
3. Kegiatan Financial (penggunaan optimum
modal)
4. Kegiatan Keamanan
5. Kegiatan Akuntansi
6. Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s
FUNCTIONALISM” yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian
perintah
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931)
Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah
“koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga
prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip
Koordinasi
b. Prinsip
Skalar & Hirarkis
c. Prinsip
Fungsional
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan
“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori
klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan
pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
ataupun kelompok kerja”.
Dalam
pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan
kerja
c. Manajemen
bottom_up
3. TEORI MODERN
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya
yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neoklasik.
TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik memusatkan pandangan
pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan
pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep
koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih
dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang
dipertimbangkan.